Pada awalnya,
Semua yang dipeluk bumi berangkat dari tanah. Air yang menguap menjadi awan, pesawat terbang kertas yang lepas landas dari jarimu, bibit-bibit yang bertumbuh, pijakan kakimu, dan hidup yang baru memulai kelananya.
Pada akhirnya,
semua yang dipeluk bumi akan kembali kepada tanah. Air hujan yang sempat mampir di atap rumahmu, pesawat terbang kertas yang menukik jatuh membelah udara, daun-daun yang ranggas, pijakan kakimu, dan hidup yang telah cukup kelananya.
Tanah membiarkanmu bertolak, namun gravitasi mengembalikanmu kelak.
Selamat kembali kepada hakikat …
Salamatahari,
Sundea
untuk begitu banyak peristiwa “kembali ke tanah” akhir-akhir ini
5 komentar:
Foto rumah kita saat ujan dari dalam bagus juga ya.
Itu difoto dari luar, Van. Kalo dari dalem kepantul sama kaca jendela.
udah lama nggak main ^^ tapi belakangan ini juga banyak yg buat "tanah",de...alias banyak yg nikah,hehe...salamdukacitauntukyangkembaliketanah.
@ Fandy : Lah ? Kenapa nikah buat "tanah", Fan ... ?
@Pak Bisma : Selain udah lelah, emang udah waktunya aja kayaknya, Pak. Makasih, ya, Pak ...
iyalah,kan anak dari tanah...hahahaha.jd pas kawin mrk bikin tanah2an...hehehe
Posting Komentar